Langsung ke konten utama

Proyeksi Peta dan Jenis Proyeksi Peta

Pengertian Proyeksi Peta

Proyeksi merupakan cara memindahkan garis paralel dan meridian dari globe atau bidang lengkung menuju ke bidang datar. Bidang lengkung (globe) yang digambarkan ke bidang datar (peta) tentu akan mengalami beberapa kesalahan atau penyimpangan dalam penggambaran. Penyimpangan atau kesalahan yang terjadi pada saat penggambaran disebut dengan distorsi

Jenis-jenis Proyeksi

Proyeksi peta dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu berdasarkan bidang proyeksinya, proyeksi modifikasi atau gubahan, proyeksi berdasarkan sifat asli yang dipertahankan, dan yang terakhir adalah proyeksi berdasarkan kedudukan sumbu simetrinya.

Proyeksi Berdasarkan Bidang Proyeksinya

Berdasarkan bidang proyeksinya, proyeksi dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :

Proyeksi Azimuthal (Zenithal)

proyeksi azimuthal
Proyeksi azimuthal merupakan proyeksi peta yang menggunakan bidang datar sebagai proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumii dan berpusat pada satu titik. Proyeksi azimuthal sering juga disebut dengan proyeksi zenithal. Proyeksi azimuthal dapat dibedakan sebagai berikut

  1. Proyeksi azimuthal normal, bidang proyeksinya bersinggungan dengan kutub. Jenis proyeksi ini paling cocok untuk menggambarkan daerah kutub
  2. Proyeksi azimuthal transversal, bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
  3. Proyeksi azimuthal miring/oblique, bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan equator
proyeksi azimuthal
Ciri-ciri Proyeksi Zenithal/azimuthal :
  • Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.
  • Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub.
  • Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.
  • Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran.

Proyeksi Silinder (Cylindrical)

proyeksi silinder
Proyeksi silinder menggunakan bidang proyeksi berupa silinder yang menyinggung daerah permukaan bumi. Proyeksi silinder cocok untuk menggambarkan wilayah luas dan wilayah khatulistiwa atau lintang rendah
Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan proyeksi silinder, diantaranya adalah
  1. Mampu menggambarkan daerah yang luas.
  2. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
  3. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
  4. Semakin mendekati kutub, semakin luas wilayahnya.
Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.

Proyeksi Kerucut

proyeksi kerucut
Proyeksi kerucut menggunakan bidang proyeksi berbentuk kerucut yang menyinggung bola bumi. Proyeksi kerucut paling cocok digunakan untuk menggambar daerah lintang 45º (lintang tengah). Proyeksi kerucut dibedakan sebagai berikut
  1. Proyeksi kerucut normal, garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (paralel standar)
  2. Proyeksi kerucut transversal, sumbu kerucut berada tegak lurus terhadap sumbu bumi
  3. Priyeksi kerucut miring, sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap sumbu bumi
Ciri-ciri Proyeksi Kerucut
  1. Semua garis bujur merupakan garis lurus dan berkonvergensi di kutub.
  2. Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang konsentris dengan titik pusatnya adalah salah satu kutub bumi.
  3. Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi karena salah satu kutub bumi tidak dapat digambarkan.
  4. Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran sempurna, sehingga baik untuk menggambarkan daerah lintang rendah.

Proyeksi Modifikasi atau Gubahan

Proyeksi gubahan muncul karena proyeksi murni (azimuthal, kerucut, dan silinder) sulit diterapkan untuk menggambarkan wilayah-wilayah sempit atau wilayah pada provinsi lintang tertentu. Beberapa proyeksi gubahan adalah sebagai berikut

Proyeksi Mercator

proyeksi mercator
http://sutartogeo.blogspot.co.id

Proyeksi mercator menggambarkan bumi di bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bumi dan seolah-olah silindernya dibuka menjadi bidang datar. Proyeksi mercator cocok untuk menggambarkan daerah dekat ekuator, akan tetapi distorsi peta semakin besar saat mendekati kutub. Karakteristik proyeksi mercator sebagai berikut
  1. Interval jarak antarmeridian sama
  2. Interval jarak antarparalel semakin lebar saat mendekati kutub
  3. Kutub-kutub hampir tidak bisa dipetakan karena terletak di posisi tak terhingga
  4. Berdasarkan proyeksi ini, bumi terbagi menjadi 60 zona

Proyeksi Sinusoidal

sinusoidal
puspaeureka.blogspot.com
Proyeksi sinusoidal menggambarkan sudut dan jarak yang tepat untuk wilayah meridian tengah. Proyeksi ini cocok digunakan untuk menggambarkan daerah wilayah Amerika Selatan, Australia, dan Afrika. Proyeksi ini dapat digunakan untuk menggambarkan daerah yang kecil di belahan bumi mana saja, juga cocok untuk menggambarkan daerah luas yang letaknya jauh dari wilayah khatulistiwa

Proyeksi Bonne

proyeksi bonne
belajar.kemdikbud.go.id
Proyeksi bonne menggambarkan sudut dan jarak yang benar pada meridian tengah serta peta standar. Distorsi peta semakin besar apabila menjauhi meridian tengah. Maka dari itu, proyeksi bonne cocok digunakan untuk menggambarkan wilayah Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa

Proyeksi Mollweide

mollweide
zerospace.org
Proyeksi Mollweide mempunyai ukuran yang sama luas hinga ke wilayah pinggir proyeksi tiap bagian. Semakin mendekati kutub, ukuran wilayah berubah semakin kecil. Proyeksi mollweide umumnya digunakan untuk menggambarkan peta statistika, peta arus laut, dan peta pertanian

Proyeksi Homolografik (Goods)

proyeksi homolografik
modifoke.info
Proyeksi homolgrafik merupakan perbaikan kesalahan pada proyeksi mollweide. Proyeksi ini memiliki sifat yang sama luas. Jenis proyeksi ini baik untuk menggambarkan penyebaran fenomena geosfer di permukaan bumi

Proyeksi Gall

proyeksi gall
belajar.kemdikbud.go.id
Ciri khas dari proyeksi gall adalah bentuk yang berbeda di wilayah lintang yang mendekati kutub

Proyeksi Berdasarkan Sifat Asli

Agar distorsi yang terjadi tidak begitu besar, proyeksi peta harus memenuhi beberapa persyaratan berdasarkan sifat asli yang dipertahankan. Persyaratan yang dimaksud adalah sebagai berikut
  1. Bentuk yang diubah harus tetap (konform)
  2. Luas permukaan yang diubah harus tetap (ekuivalen)
  3. Jarak antara satu titik dengan titik yang lainnya di daerah yang dipetakan harus tetap (ekuidistan)
  4. Peta hasil proyeksi tidak mengalami penyimpangan arah

Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetri

Berdasarka kedudukan sumbu simetrinya, proyeksi dibedakan sebagai berikut
  1. Proyeksi normal, garis karakter proyeksi berimpit dengan sumbu bumi
  2. Proyeksi miring, garis karakter proyeksi membentuk sudut dengan sumbu bumi
  3. Proyeksi melintang, garis karakter proyeksi tegak lurus dengan sumbu bumi
Kapan masing-masing dari proyeksi diatas dipakai? Berikut penjelasannya
Jika yang akan digambarkan itu antara lain :
1. Seluruh Dunia :
  • Dalam dua belahan bumi: pakai Proyeksi Zenithal Kutub.
  • Peta-peta statistika (penyebaran penduduk, hasil pertanian dsb.): pakailah Mollweide.
  • Arus laut, iklim : pakai Mollweide atau Gall.
  • Navigasi dengan arah kompastetap : pakai Mercator.
  • Navigasi dengan jarak terpendek yaitu melalui lingkaran besar : pakai Gnomonik.
2. Untuk menggambarkan daerah kutub menggunakan proyeksi zenithal sama jarak
3. Untuk menggambarkan daerah bumi bagian selatan gunakan :
  • Proyeksi Bonne
  • Proyeksi Sinusoidal
4. Untuk daerah yang lebar ke samping dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa, pilih salah satu dari proyeksi jenis kerucut.
5. Untuk daerah yang membujur pipih Utara-Selatan dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa maka pilih Proyeksi Bonne.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Grid dan Skala

SISTEM GRID posisi suatu objek di permukaan bumi dapat dinyatakan dengan posisi (letak) relatif dan posisi (letak) absolut. Posisi relatif adalah posisi atau kedudukan suatu objek terhadap objek lainnya. Sementara itu, posisi absolut adalah posisi objek di permukaan bumi berdasarkan sistem grid atau sistem koordinatnya. Suatu objek akan memiliki posisi absolut yang berbeda dengan objek lainnya. Koordinat dapat ditunjukkan oleh adanya garis vertikal dan horizontal dalam peta. Sistem grid yang banyak digunakan dalam peta-peta di Indonesia adalah grid petak, grid geografis, dan grid UTM (Universal Transverse Mercator). 1.    Grid Petak Grid petak merupakan suatu sistem pembagian wilayah di peta ke dalam petak-petak (kotak-kotak). Petak-petak dalam peta terdiri atas garis-garis yang membujur dan melintang. Dalam grid petak, garis yang membujur biasa ditandai dengan huruf abjad A, B, C, D, dan seterusnya. Sementara itu, garis yang melintang biasa ditandai dengan angka 1, 2, 3...

Fungsi dan Penjelasan (Arccatalog,Arcmap, rcglobe )

ArcGIS merupakan  software   spesialis di bidang Geographic Information System (GIS), namun dapat juga digunakan untuk mengolah data-data   remote sensing   semisal data citra satelit. ArcGIS dibuat oleh perusahaan ESRI (Environment Science & Research Institue) asal California – Amerika Serikat, yang mulai diperkenalkan ke publik pada tahun 1999 silam dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0), dan mulai dirilis setahun berikutnya (tahun 2000).   Software   ArcGIS merupakan   software   hasil peningkatan, penggabungan, serta modifikasi, dari 2   software   yang dibuat oleh ESRI sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2, terutama dalam perihal tampilan antar mukanya. Software  ArcGIS sendiri sebenarnya merupakan kompilasi dari berbagai macam  software  GIS untuk  desktop ,  server , serta GIS berbasis  web , dengan produk utamanya yaitu  software  ArcGIS untuk...

PETA DAN UNDANG-UNDANG KETENTUAN PEMETAAN

PETA Peta adalah  gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi atau dapat disebut juga peta adalah representasi dua dimensi seluruh/sebagian dari permukaan bumi. Secara umum fungsi peta adalah sebagai berikut: Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi. Jenis Peta Berdasarkan Isi Data yang Disajikan : 1) Peta umum, yakni...