Peta dunia periode awal
Peta dunia periode kejayaan
Peta dunia pertama kali dibuat oleh Bangsa Babilonia sekitar
2300 sebelum masehi. Peta yang diciptakan bangsa ini berbentuk tablet yang
dibuat dari bahan tanah liat. Memang, ilmu kartografi di zaman Yunani kuno ini
berkembang sangat pesat. Saat itu, konsep Aristoteles yang menyebutkan bahwa
bumi itu berbentuk bulat telah banyak diketahui dan diamini oleh benyak ahli
filsafat dan ahli bumi lainnya.
Ilmu Kartografi mencapai puncak kejayaannya di Yunani dan Roma
berkat kerja keras Ptolemaeus, yang lebih dikenal dengan nama Ptolemy pada 85
sampai 165 sebelum masehi.
Dia berhasil menciptakan sebuah peta dunia yang digambarkan berdasarkan pembagian Garis Lintang atau Latitude sekitar 60 derajat Lintang Utara (N) sampai dengan 30 derajat Lintang Selatan (S). Dia juga menulis sebuah karya besar yang disebutnya “Geographike Hyphygesis” (Guide to Geography), yang merupakan acuan ilmu Geografi yang mendunia.
Peta dunia periode pertengahan
Selama periode pertengahan, peta dunia khususnya peta-peta
wilayah Eropa sangat didominasi oleh pengaruh dan cara pandang agama. Peta yang
berkembang pada masa pertengahan ini disebut dengan peta T-O. Pada peta ini
Jerusalem dilukiskan di tengah-tengah bagian timur yang berorientasi pada
bagian atas peta.
Pemahaman mengenai bentuk bumi yang bulat secara perlahan
mulai mengalami perkembangan, terlebih saat bangsa Viking melakukan
penjelajahan di utara Atlantik pada abad ke 12. Pada periode ini, Perkembangan
kertografi semakin mengalami kemajuan dengan banyaknya peta dunia yang ditulis
tangan oleh bangsa-bangsa yang berada di wilayah Arab dan Mediterania.
Peta dunia periode kejayaan
Ilmu
Kartografi mengalami kejayaannya pada abad ke-15. Kejayaan ilmu ini diawali
dengan penemuan alat pembuat peta. Peta pada abad ke-15 sudah dicetak
menggunakan papan kayu yang sebelumnya sudah diukir berupa peta. Baru pada abad
ke-16, alat cetak yang terbuat dari tembaga mulai bermunculan. Alat cetak dari
tembaga ini manjadi patokan dasar pembuatan peta hingga teknis fotografis
dikembangkan.
Pada
abad ke-16 terdapat seorang ahli pembuat peta dunia yang bernama Gerardus
Marcator yang berasal dari Flandes, sebuah kota di Negara Belgia. Dia
mengembangkan proyeksi silindris untuk pembuatan peta global dan navigation
chart. Dan pada tahun 1569, peta dunia pertama berdasarkan proyeksi silindris
ini berhasil dia terbitkan.
Peta dunia modern
Pada
abad-17 sampai saat ini, Ilmu kartografi semakin berkembang. Pembuatan peta
berdasarkan metode-metode ilmiah mampu menggambarkan dunia secara lebih akurat
dan tampak nyata. Pemetaan pada periode modern ini dilakukan dengan
menggabungkan potret udara hasil dari pengindraan jauh dan pengecekan lapangan.
Pada
periode 1980an, paradigma pembuatan peta di atas kertas mulai tergeser dengan
munculnya Geographic Information Systems (GIS), yang memungkinkan gambaran peta
terlihat semakin nyata. (tom)
Komentar
Posting Komentar